Selasa, 06 Juli 2010

Penyebab Timbulnya Plak pada Gigi


Plak gigi adalah suatu lapisan bening, tipis banget, terdiri dari mucus dan kumpulan bakteri yang menyelimuti permukaan gigi. Plak gigi hanya dapat dilihat dengan pewarnaan pada gigi. Perwarna yang digunakan juga khusus dikenal dengan nama disclosing agent.
Gigi yang sudah disikat akan kembali berkontak dengan saliva (ludah). Mucin (salah satu zat yang terkandung dalam saliva) akan melapisi gigi. Lapisan ini kemudian dikenal dengan nama Acquired Pellicle (mucus). Acquired Pellicle ini sangat tipis, berkisar 1 um. Selain mucin dan protein lainnya, saliva juga mengandung banyak bakteri. Beberapa saat setelah Acquired Pellicle terbentuk bakteri juga akan singgah dan berkoloni di lapisan tersebut. Keadaan inilah yang kemudian disebut dengan plak gigi atau dental plaque.
Plak merupakan penyebab lokal dan utama terbentuknya penyakit gigi dan mulut yang lain seperti karies (lubang gigi), kalkulus (karang gigi), gingivitis (radang pada gusi), periodontitis (radang pada jaringan penyangga gigi), dan lain sebagainya. Oleh karena plak tidak dapat dihindari pembentukannya, maka mengurangi akumulasi plak adalah hal yang sangat penting untuk mencegah terbentuknya panyakit gigi dan mulut.
Bila tidak dibersihkan dengan sempurna, sisa makanan yang terselip bersama bakteri akan melekat pada gigi. Lalu lama kelamaan akan membentuk koloni yang disebut plak, yaitu lapisan film tipis, lengket, dan tidak berwarna.

Plak merupakan tempat pertumbuhan ideal bagi bakteri yang dapat memproduksi asam. Jika tidak disingkirkan dengan melakukan penyikatan gigi, asam tersebut akhirnya akan menghancurkan email gigi dan akhirnya menyebabkan gigi berlubang.

Sejak kecil pasti kita sudah diajarkan untuk menjaga kebersihan gigi, minimal dengan rutin menyikat gigi, agar gigi sehat dan tidak berlubang. Tapi, benarkah kita sudah menjaga gigi dengan benar? Simak 5 kebiasaan buruk berikut ini yang merupakan pemicu munculnya plak.

1. Jarang Menyikat gigi
Mungkin orang lain tak akan menyadari kalau Anda tidak menyikat gigi dua kali dalam sehari. Tetapi, gigi kita tahu dan menanggung akibatnya. "Plak itu seumpama lebah di musim panas. Satu atau dua ekor mungkin tak akan mengganggu, tapi bila kita membiarkan mereka membuat sarang di rumah, itu sama saja mengundang masalah," kata Richard Price, DMD, juru bicara Asosiasi Gigi Amerika.

Itu sebabnya, selalu sikat gigi minimal dua kali sehari menggunakan pasta gigi ber-fluoride. Teknik menyikat gigi yang benar tidak terlalu penting selama Anda menyikat gigi dengan lembut seluruh permukaan gigi.

2. Kurang Teliti Membersihkan
Pemakaian dental floss (benang gigi) juga amat penting untuk membersihkan daerah-
daerah yang sulit terjangkau oleh sikat gigi, terutama daerah antargigi dan juga pada gigi-gigi yang berjejal.

3. Malas ke dokter gigi
Serutin-rutinnya kita menyikat gigi, agak sulit membersihkan plak dengan sempurna. Plak yang tertinggal ini lama kelamaan akan mengeras dan menjadi karang gigi sehingga sulit dihilangkan. Untuk mengatasinya, mintalah bantuan dokter gigi. Menurut penelitian, orang yang jarang ke dokter gigi lebih mudah terkena gigi berlubang atau gusi berdarah yang menyebabkan gigi mudah tanggal. `

4. Suka makanan manis
Makanan manis, kopi, softdrink, serta rokok dapat menimbulkan lapisan tipis di gigi yang disebut stain. Lapisan stain ini juga memudahkan makanan dan kuman menempel pada gigi, yang akhirnya membentuk plak.

5. Menolak sayuran
Jauh sebelum sikat gigi dan pasta gigi ber-fluoride ada, beberapa jenis makanan berperan penting dalam menyingkirkan plak di gigi. Sayur dan buah-buahan yang dimakan dengan kulitnya merupakan scrubb alami untuk menghilangkan plak.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar