Selasa, 06 Juli 2010

Telur Mentah, Menyehatkan atau Membahayakan?


Mendapatkan badan sehat tak perlu mahal, kita bisa mencobanya dengan menjaga pola makan dan gaya hidup. Salah satunya dengan memperhatikan nutrisi yang kita konsumsi seharian.

Nutrisi adalah unsur / zat kimia yang jika dimasukan ke dalam tubuh berguna untuk melakukan fungsinya, memberikan energi, membangun dan memelihara jaringan dan menjaga proses kehidupan. Salah satu nutrisi yang penting untuk tubuh yakni nutrisi yang mengandung protein.

Protein dapat dihasilkan dari berbagai makanan seperti telur. Mengkonsumsi telur sedikitnya 1 butir per hari sangat dianjurkan, mengingat telur adalah sumber protein dengan nilai biologis paling tinggi. Dalam sebutir telur juga terdapat berbagai vitamin dan mineral esensial yang penting bagi tubuh seperti thiamin dan riboflavin. Dalam telur juga ada 13 jenis vitamin, termasuk vitamin A, D, E, dan 8. Kandungan mineralnya juga baik karena terdapat fosfor dan zinc.

Sangat Baik Buat Pria

Selain itu, telur juga mengandung mineral selenium (Se). Para pria membutuhkan asupan selenium untuk pembentukan kualitas dan kuantitas sperma. Satu butir telur memenuhi 10% dari total kebutuhan tubuh terhadap selenium.
Telur juga mengandung vitamin D yang dapat membantu penyerapan kalsium untuk pembentukan tulang. Selain itu, telur juga mengandung vitamin E. Telur juga diketahui sebagai sumber vitamin B12, vitamin B6, dan folat yang dibutuhkan untuk kesehatan tubuh dan melindungi sel-sel saraf.

Resiko Bahaya Salmonella

Meski telur baik untuk tubuh, telur sering juga menjadi salah satu penyebab keracunan makanan. Bakteri Salmonella enteriditis yang banyak dijumpai pada unggas dan telur ayam berperan besar menimbulkan penyakit pada makanan manusia. Dampak dari keracunan bakteri ini adalah diare disertai pusing, demam atau sakit perut.

Gejala keracunan salmonella pada manusia biasanya baru terdeteksi setelah 5 sampai 36 jam. Keracunan salmonella diawali dengan sakit perut dan diare yang disertai juga dengan panas badan yang tinggi, perasaan mual, muntah, pusing-pusing dan dehidrasi. Hal ini lebih berbahaya lagi bagi anak-anak atau orang tua yang daya tahan tubuhnya lemah. Bila sudah nampak tanda-tanda keracunan Salmonella penderita harus segera dibawa ke dokter.

Setiap telur segar belum tentu mengandung Salmonella. Tetapi bila telur segar atau makanan yang mengandung telur mentah dibiarkan pada suhu ruang dalam beberapa hari, barulah bakteri ini dapat berkembang dan membahayakan tubuh manusia. Oleh karena itu sebaiknya hindari konsumsi telur dalam keadaan mentah.

Selain itu kita perlu teliti dan hati-hati dalam memilih telur sebelum membelinya untuk dikonsumsi. Berikut sedikit tips untuk membeli telur yang masih baik untuk dikonsumsi:
• Karena sifatnya yang tidak tahan lama, beli telur seperlunya. Ini baik untuk menghindari telur yang telah kedaluarsa.
• Kondisi cangkang tidak retak, bersih dari kotoran yang menempel serta cacat kondisi yang tidak normal lainnya.
• Putih telur akan terlihat jernih dan kuning telur berada di tengah ketika di teropong.
• Telur tidak terapung ketika di rendam di dalam air.
Resiko Lainnya

Selain kemungkinan resiko akibat kontaminasi bakteri Salmonella, ada resiko lain dalam telur. Protein sangat bermanfaat bagi tubuh. Tapi ada beberapa orang yang tidak tahan dengan protein-protein tertentu. Telur misalnya, Lysozyne yang ada pada protein telur menyebabkan alergi, terutama dalam keadaan mentah dapat menjadi antigen bagi tubuh. Zat Avidin juga beracun tetapi melemah dalam keadaan matang.
Telur sumber protein terbaik sekaligus termurah. Namun, masih banyak yang perlu Anda ketahui lebih jauh tentang telur.
Rasanya tak ada orang yang tak kenal bahan makanan yang kaya protein ini. Hampir semua orang pernah menyantapnya dalam aneka hidangan lezat, seperti nasi goreng, aneka kue, mi, dan sebagainya. Sedemikian merakyatnya telur ini sampai ada begitu banyak mitos yang beredar di masyarakat mengenai telur. Sebagian ada yang benar dan dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah, namun tidak sedikit yang salah kaprah. Simak penjelasan mengenai mitos tersebut dari Prof. Dr. Ir. Ali Khomsan, MS dari Departemen Gizi Masyarakat, Institut Pertanian Bogor.
TELUR OMEGA3 BIKIN CERDAS
Informasi "bikin cerdas" ini tidak sepenuhnya salah karena kandungan omega dalam telur Omega3 memang 15x lipat lebih tinggi dibanding telur biasa. Mengapa demikian? Tak lain karena untuk menghasilkan produk telur yang kaya akan kandungan asam lemak Omega3, pakan ayam petelurnya pun khusus. Asam lemak Omega3 memang sangat penting untuk kecerdasan. Itulah sebabnya, telur Omega3 sangat baik dikonsumsi balita. Namun harus diingat, kecerdasan seorang anak tidak hanya dipengaruhi oleh faktor nutrisi. Akan tetapi ditentukan oleh faktor genetik dan sejauh mana stimulasi yang diberikan lingkungannya. Ketiga faktor ini saling menguatkan satu sama lain.
Selain itu, telur jenis ini juga memiliki kandungan kolesterol yang rendah. Ini karena kandungan telur Omega3 anatara lain lemak tak jenuh yang mampu menurunkan kadar kolesterol. Perlu diketahui, kadar kolesterol yang tinggi potensial menimbulkan sumbatan pada pembuluh darah. Sumbatan inilah yang akan menyebabkan terjadinya serangan jantung maupun stroke. Hingga tidak berlebihan bila dikatakan telur Omega3 merupakan pilihan makanan yang sangat cocok untuk mencegah penyakit jantung. Kandungan Omega3-nya pun mampu memperkuat otot-otot jantung.
TELUR MENTAH/SETENGAH MATANG LEBIH BERKHASIAT
Tidak sedikit orang yang sedemikian percaya bahwa mengonsumsi telur mentah atau telur setengah matang bisa meningkatkan stamina mereka. Anggapan mereka, telur mentah lebih fresh sehingga amat baik untuk dikonsumsi.
Tentu saja anggapan ini hanya mitos. Pasalnya, telur mentah dan setengah matang merupakan telur yang belum siap dicerna tubuh. Lo, kenapa? Karena dalam kondisi mentah maupun setengah matang, ikatan proteinnya masih begitu kuat. Tubuh sulit memecahnya menjadi asam amino sehingga proses untuk mencernanya pun berlangsung amat lambat. Makanya telur mentah mampu membuat yang bersangkutan merasa kenyang lebih lama. Boleh jadi berawal dari sinilah muncul mitos bahwa mengonsumsi telur membuat seseorang merasa lebih kuat beraktivitas, termasuk berolahraga.
Kebiasaan menambahkan madu ternyata memang membantu proses pencernaan. Madu mampu membantu telur agar bisa dicerna lebih baik oleh tubuh. Akan tetapi orangtua tetap harus memerhatikan masalah keamanan pangan. Apalagi saat ini banyak penyakit yang timbul akibat bahan makanan yang tidak dimasak hingga matang, dari tifus sampai flu burung. Ingat, bakteri yang mungkin ada dalam telur mentah bisa saja masuk ke tubuh dan menyebabkan si kecil jatuh sakit. Terlebih jika daya tahan tubuhnya sedang buruk.
PUTIH TELUR SEBAIKNYA DIBUANG
Ditinjau dari kandungan gizinya, kuning telur memang lebih baik daripada putih telur. Semua jenis protein, kolesterol, lemak, vitamin A yang terkandung di kuning telur tidak dimiliki oleh putih telur. Selain itu, dalam kondisi mentah, putih telur memang bisa menghambat proses penyerapan vitamin A. Namun meski kandungan gizinya tidak sebaik bagian kuning, putih telur tetap layak dikonsumsi, asalkan dimasak matang. Lagi pula putih telur bisa dijadikan olahan lezat lainnya seperti kue. Sayang bukan jika dibuang?
TELUR AYAM KAMPUNG LEBIH BAIK DARIPADA TELUR AYAM NEGERI
Telur ayam kampung memang lebih baik karena mengandung asam amino yang lebih baik dan sekaligus lebih tinggi dibanding ayam ras maupun ayam negeri. Inilah yang menyebabkan semua kandungan gizi pada ayam telur kampung bisa diserap tubuh dengan lebih baik. Meski begitu, dari segi kandungan gizi, seperti lemak, kolesterol, vitamin, dan lainnya, tidak ada perbedaan mencolok antara telur ayam kampung dan ayam ras maupun ayam negeri.
TELUR MERUPAKAN MAKANAN TERBAIK SETELAH SUSU
Semua makanan mengandung protein tinggi atau rendah dalam 100 gramnya tergantung kadar airnya. Artinya, mengonsumsi susu sebanyak 100 cc dibanding telur ayam 100 gram, tentu saja nilai gizinya lebih baik telur ayam. Ini karena susu lebih banyak mengandung kadar air daripada telur. Sebagai gambaran, susu mengandung protein sekitar 3%, sedangkan telur sekitar 12%. Padahal harga 100 cc susu relatif jauh lebih mahal ketimbang 100 gram telur. Apalagi jika dibandingkan dengan daging. Karena itu, telur merupakan sumber protein hewani yang terbaik sekaligus termurah.
JANGAN MAKAN TELUR SETIAP HARI
Cukup banyak orangtua yang tak membolehkan anaknya mengonsumsi telur setiap hari. Mereka khawatir gara-gara hobi makan telur, kadar kolesterol dalam darah anaknya meningkat secara drastis dan menimbulkan gangguan/penyakit serius. Pandangan ini tentu saja keliru, apalagi jika diterapkan pada anak-anak Indonesia. Pasalnya, pola makan mayoritas anak Indonesia masih kurang bagus karena jarang minum susu, sementara makan daging pun belum tentu seminggu sekali. Nah, kalau telur pun dijauhi, maka sangat mungkin kekurangan gizi bakal menjadi masalah serius bagi generasi penerus.
Ini tentu amat berbeda dengan kondisi anak sebaya di negara-negara maju yang dalam menu sehari-harinya sering tersaji steak atau olahan daging lainnya dan secara teratur minum susu. Tak heran jika ada yang membatasi konsumsi telur hanya 4 butir dalam seminggu. Yang penting diingat, masa kanak-kanak merupakan masa pertumbuhan. Agar tumbuh kembangnya optimal, kecukupan asupan nutrisi yang baik tentu saja harus diperhatikan. Selain itu, kalau asupan gizinya kurang baik bukan tidak mungkin kecerdasannya tak berkembang semestinya.
Masalah kolesterol umumnya justru banyak muncul kala seseorang berumur 40 tahun ke atas dan bukan di usia anak. Ini bisa dimaklumi karena di usia tersebut biasanya hidupnya lebih makmur. Mereka inilah yang justru harus membatasi asupan makanan yang mengandung kadar kolesterol tinggi. Kalau tidak, mereka akan terancam oleh gangguan jantung dan sejenisnya yang amat jarang dialami oleh anak-anak. Kalaupun ada, biasanya bukan karena hobi makan telur, melainkan karena faktor genetik
TELUR HAMBAT KEPIKUNAN
Kepikunan terjadi karena sel-sel otak mengalami kelaparan glukosa ataupun oksigen. Glukosa ini didapat dari sumber karbohidrat seperti nasi atau roti dan bukan dari protein seperti telur. Dengan demikian tidak ada kaitannya antara konsumsi telur dan kepikunan. Itulah mengapa, dengan sarapan nasi atau roti, otak seseorang akan lebih siap untuk bekerja. Selain itu, kepikunan juga terjadi jika kekurangan asupan oksigen. Entah karena aliran pembuluh darahnya banyak yang tersumbat atau sebab lain. Aliran darah yang terhambat inilah yang membuat indvidu bersangkutan sulit mencerna informasi.
TELUR MERUPAKAN KONDISIONER YANG BAIK
Kondisioner memang ada kaitannya dengan protein dan zinc seperti yang banyak diiklankan oleh banyak produk sampo. Kurangnya asupan protein akan memunculkan gangguan dan aneka masalah rambut, dari rambut rontok, bercabang, kemerah-merahan, mudah patah, dan sebagainya. Tidak heran bila orang yang melakukan diet ketat dengan membatasi asupan lemak dan protein, rambutnya jadi gampang rontok. Karena itu, konsumsilah telur supaya rambut sehat dan kuat.
Lalu bagaimana jika mencampur telur mentah dalam minuman seperti jamu, minuman energi atau makanan yang sudah menjadi kebiasaan sejumlah orang. Telur mentah untuk campuran minuman dan makanan itu dipercaya cukup higienis dan aman dikonsumsi. Adakah bahaya konsumsi telur mentah?

Meski ada beberapa penyakit yang ditimbulkan dari makanan mentah namun masih banyak ditemukan orang yang memasak makanannya tidak sampai matang, begitupun halnya dengan telur.

Sebagian besar kontroversi mengenai konsumsi telur mentah masih terjadi. Ada beberapa ahli yang mengatakan risiko seseorang terkena penyakit jika mengonsumsi telur mentah sangatlah kecil. Tapi ada juga yang menganggap sebaliknya karena di dalam telur mentah terdapat bakteri yang dikenal sebagai Salmonella enteritidis. Bakteri ini bisa menyebabkan keracunan pada makanan.

Data statistik secara global menunjukkan hanya ada sekitar 1 dari 30.000 ribu telur yang mengandung bakteri ini. Tapi tidak ada yang tahu telur mana yang terbebas dari bakteri berbahaya ini. Maka untuk menghindarinya lebih baik hanya mengonsumsi telur yang matang saja.

Seperti diberitakan dari Healthmad, bakteri Salmonella enteritidis biasanya ditemukan dalam kuning telur, tapi sebagian besar putih telur tidak kebal terhadap bakteri ini.

Satu-satunya cara untuk menghindarinya adalah dengan memasaknya hingga matang. Akibatnya bakteri penyebab penyakit pada makanan akan mati, tapi tidak merusak protein yang terkandung dalam telur.

Orang yang memiliki sistem kekebalan tubuh lemah sangat berisiko tinggi terkena kontaminasi seperti pada anak-anak, orangtua, ibu hamil, orang yang sakit serta orang yang kondisi tubuhnya sedang capek atau lelah.

Selain bakteri Salmonella tersebut, dalam telur mentah juga terdapat zat avidin. Zat ini mampu mengikat biotin sehingga makanan tidak dapat dicerna, akibatnya membuat kadar biotin dan hemoglobin dalam urin menurun. Biotin adalah koenzim yang ikut berperan dalam metabolisme lemak dan karbohidrat, selain itu zat ini juga larut dalam air.

Jadi ingat, memakan telur mentah ada bahaya keracunan akibat baketri dan zat avidin di dalam telur mentah bisa mengikat biotin dengan gejala mengantuk, penurunan berat badan, insomnia, gangguan pada kulit serta nyeri pada ototnya. Hal ini disebabkan oleh terganggunya metabolisme dari zat makronutrien dalam tubuh.

Penyebab Timbulnya Plak pada Gigi


Plak gigi adalah suatu lapisan bening, tipis banget, terdiri dari mucus dan kumpulan bakteri yang menyelimuti permukaan gigi. Plak gigi hanya dapat dilihat dengan pewarnaan pada gigi. Perwarna yang digunakan juga khusus dikenal dengan nama disclosing agent.
Gigi yang sudah disikat akan kembali berkontak dengan saliva (ludah). Mucin (salah satu zat yang terkandung dalam saliva) akan melapisi gigi. Lapisan ini kemudian dikenal dengan nama Acquired Pellicle (mucus). Acquired Pellicle ini sangat tipis, berkisar 1 um. Selain mucin dan protein lainnya, saliva juga mengandung banyak bakteri. Beberapa saat setelah Acquired Pellicle terbentuk bakteri juga akan singgah dan berkoloni di lapisan tersebut. Keadaan inilah yang kemudian disebut dengan plak gigi atau dental plaque.
Plak merupakan penyebab lokal dan utama terbentuknya penyakit gigi dan mulut yang lain seperti karies (lubang gigi), kalkulus (karang gigi), gingivitis (radang pada gusi), periodontitis (radang pada jaringan penyangga gigi), dan lain sebagainya. Oleh karena plak tidak dapat dihindari pembentukannya, maka mengurangi akumulasi plak adalah hal yang sangat penting untuk mencegah terbentuknya panyakit gigi dan mulut.
Bila tidak dibersihkan dengan sempurna, sisa makanan yang terselip bersama bakteri akan melekat pada gigi. Lalu lama kelamaan akan membentuk koloni yang disebut plak, yaitu lapisan film tipis, lengket, dan tidak berwarna.

Plak merupakan tempat pertumbuhan ideal bagi bakteri yang dapat memproduksi asam. Jika tidak disingkirkan dengan melakukan penyikatan gigi, asam tersebut akhirnya akan menghancurkan email gigi dan akhirnya menyebabkan gigi berlubang.

Sejak kecil pasti kita sudah diajarkan untuk menjaga kebersihan gigi, minimal dengan rutin menyikat gigi, agar gigi sehat dan tidak berlubang. Tapi, benarkah kita sudah menjaga gigi dengan benar? Simak 5 kebiasaan buruk berikut ini yang merupakan pemicu munculnya plak.

1. Jarang Menyikat gigi
Mungkin orang lain tak akan menyadari kalau Anda tidak menyikat gigi dua kali dalam sehari. Tetapi, gigi kita tahu dan menanggung akibatnya. "Plak itu seumpama lebah di musim panas. Satu atau dua ekor mungkin tak akan mengganggu, tapi bila kita membiarkan mereka membuat sarang di rumah, itu sama saja mengundang masalah," kata Richard Price, DMD, juru bicara Asosiasi Gigi Amerika.

Itu sebabnya, selalu sikat gigi minimal dua kali sehari menggunakan pasta gigi ber-fluoride. Teknik menyikat gigi yang benar tidak terlalu penting selama Anda menyikat gigi dengan lembut seluruh permukaan gigi.

2. Kurang Teliti Membersihkan
Pemakaian dental floss (benang gigi) juga amat penting untuk membersihkan daerah-
daerah yang sulit terjangkau oleh sikat gigi, terutama daerah antargigi dan juga pada gigi-gigi yang berjejal.

3. Malas ke dokter gigi
Serutin-rutinnya kita menyikat gigi, agak sulit membersihkan plak dengan sempurna. Plak yang tertinggal ini lama kelamaan akan mengeras dan menjadi karang gigi sehingga sulit dihilangkan. Untuk mengatasinya, mintalah bantuan dokter gigi. Menurut penelitian, orang yang jarang ke dokter gigi lebih mudah terkena gigi berlubang atau gusi berdarah yang menyebabkan gigi mudah tanggal. `

4. Suka makanan manis
Makanan manis, kopi, softdrink, serta rokok dapat menimbulkan lapisan tipis di gigi yang disebut stain. Lapisan stain ini juga memudahkan makanan dan kuman menempel pada gigi, yang akhirnya membentuk plak.

5. Menolak sayuran
Jauh sebelum sikat gigi dan pasta gigi ber-fluoride ada, beberapa jenis makanan berperan penting dalam menyingkirkan plak di gigi. Sayur dan buah-buahan yang dimakan dengan kulitnya merupakan scrubb alami untuk menghilangkan plak.

Terong dan Mitos Imotensi


Sekelompok pria sedang makan siang di sebuah restoran, salah seorang diantara mereka memesan ‘jus terong belanda’. Tak lama kemudian, pesanannya pun dating, kemudian salah seorang temanya dengan nada sedikit mengolok nerkata, “awas, jangan kebanyakan, ntar loyo, kasihan istri di rumah loh.”
Entah karena terong yang setelah dimasak bentuknya loyo, maka terong (terung) – sama halnya dengan jenis sayuran lain yang bila diolah akan menjadi teman makan nasi nan lezat ini – telah dituding sebagai sesuatu yang dapat mengganggu keperkasaan pria. Terong pun didesas-desuskan dapat menimbulkan impotensi. Tak pelak, anggapan itu berakibat terong bak musuh yang menakutkan bagi sejumlah pria ( padahal hanya pengikut Make Erot aja yang menganggap terong sebagai musuh ) .
Itu anggapan salah.Tidak ada bukti, memakan terong akan menurunkan kemampuan seks pria. Apalagi, hal itu belum ditemui dalam penelitian ilmiah murni, jelas Dr. Waluyo Soerjodibroto, Ph.D., DSG, ahfi gizi dari UI.
Lanjutnya, terong yang memiliki zat tertentu, dapat menurunkan kolesterol. Artinya, memakan terong secara bersamaan dengan makanan berkolesterol, malah membuat kolesterol dalam makanan itu menurun. Tetapi, itupun bila terong disajikan dengan cara direbus atau kukus. Karena terong yang diberi bumbu yang dimasak dengan menggoreng, apalagi dimasak dengan santan, maka hilang semua khasiatnya, Yang ada hanya rasa nikmat di lidah.
Terong pencegah kanker, tapi kebanyakan makan terong pun akan mematikan sel-sel, hingga menimbulkan kanker. Tapi orang juga tidak akan makan sebanyak-banyaknya, kata Waluyo.Bahkan, miskinnya sumber kalori pada terong: enerji 17.4 kal, 1.2 gr protein, lemak 0.2 gr, kolesterol 0.0 mg, vitamin (A, B1, B2, B6 dan C) antara 0.0 mg hingga 2.8 mg serta potassium 187.0 mg dan kandungan air 92.5 gr, ternyata membuat terong bisa dipakai untuk memelihara kelangsingan tubuh, mengendalikan stres, karena kandungan senyawa solanin yang dalam jumlah tertentu, bisa mengendurkan urat-urat saraf atau mempertahankan darah agar tidak naik-turun secara drastis.
BERBAGAI KHASIAT
Terong dari spesies solanum melongena ini memang belum dikenal umum sebagai tanaman obat. Terong gelatik atau leunca berbentuk bulat kecil-kecil, dipercaya memiliki khasiat untuk berbagai penyakit. Sama halnya dengan terong sayur berwarna ungu yang mudah ditemui, memiliki sejumlah manfaat. Terong yang tergolong dalam tumbuhan jenis solanacea ini, getahnya dapat sebagai obat kutilan, merupakan gangguan kulit.
Selain itu, rebusan air daun dari terong jenis ini juga dapat melancarkan buang air kecil, menyembuhkan sakit perut, batuk, dan mampu pula menurunkan tekanan darah tinggi serta bermanfaat mengurangi jumlah sel darah putih dalam tubuh.Ternyata potensi terong sebagai penyembuh berbagai penyakit, saat ini hangat dibicarakan. Di Nigeria, buah terong mendapat tempat yang cukup baik di masyarakat. Sayuran buah terong digunakan sebagai alat kontrasepsi, terutama bagi kaum pria. Khasiat lain dari sayur terong yang sering dilalap ini, adalah sebagai zat antirematik. Pengobatan tradisional di Nigeria percaya, bahwa terong dapat menyembuhkan atau setidaknya mengurangi serangan rematik tertentu. Bahkan tidak hanya di Nigeria terong diyakini memiliki khasiat obat, di Korea terong dikenal punya keajaiban untuk mengobati beberapa gangguan kesehatan Sayuran yang telah dikeringkan, termasuk buahnya, bisa dikonsumsi untuk mengobati sakit pinggang, encok, pinggang terasa kaku, dan nyeri lainnya.
Secara empiris sayuran ini bahkan mampu meng obati campak atau cacar air, ketergantungan alkohol, gastritis, dan bekas luka bakar.Fungsi lain dari terong adalah sebagai obat anti-kejang yang relatif sulit diketahui dengan pasti kapan terjadi serangannya. Selain itu, di Nigeria, terong juga dipercaya sebagai obat untuk meredam penyakit gugup. Manfaat pengusir kepanikan ini, telah dibuktikan secara ilmiah terhadap marmut dengan menggunakan sari terong mentah.
Terong yang mengandung striknin dan skopolamin, juga skopoletin dan skoparon, berfungsi sebagai penghambat serangan sawan dan gugup. Jadi jelaslah sudah bahwa terong dapat mengobati penyakit epifepsi.Fungsi lain dari terong adalah dapat menekan kerusakan yang timbul pada selsel, dengan penyimpangan kromosom sebagai petunjuk adanya kanker. Pengujian terakhir yang dilakukan di Jepang menunjukkan jus terong, yang dapat menekan kerusakan pada sel-sel tersebut. Kandungan protease (tripsin) pada terong dipercaya dapat menolong melawan serangan zat penyebab kanker. Pada penelitian yang lebih spesifik, terong dikatakan bagus untuk mengurangi risiko penyakit kanker perut.
Dr GHA Mitschek, seorang ilmuwan dari Universitas Graz telah melakukan pemeriksaan berseri terhadap hewan sampai beberapa kali, ternyata menemukan hasil yang sama baiknya akan manfaat terong. Peneliti ini telah memberikan diet tinggi kolesterol pada beberapa kelinci, dan juga memberikan terong dalam jumlah yang bervariasi. Meskipun dosis yang diberikan tidak terlalu besar, ternyata terong mampu menghambat pembentukan plak-plak lemak, mencegah dan mengobati ateroklerosis. Selain itu, ditemukan juga bahwa terong dapat menghambat atau membatasi asupan kolesterol dalam saluran cerna, bahkan mampu mengangkat kolesterol yang terdapat dalam aliran darah.Terong mempunyai manfaat menghambat pembentukan radikal bebas. Selain itu, terong juga membantu menurunkan kolesterol serta sebagai sumber asam folat dan kalium. Terong lebih baik dimakan dengan cara dimasak.
Menurut penelitian, nasuin dari kulit terong bekerja sebagai antioksidan yang menghalangi pembentukan radikal bebas, sehingga membantu melindungi kerusakan sel membran dan menurunkan LDL kolesterol.

Ikan Pemicu Kanker


Seafood atau hidangan laut telah banyak menjadi favorit banyak orang. Akan tetapi dibalik kenikmatan hidangan laut itu, ternyata banyak pula bahaya yang mengintai para penikmatnya. Hidangan laut, terutama ikan, kaya asam lemak omega 3. Sayang, di balik gizi yang ditawarkan, ikan yang berasal dari lingkungan tercemar juga menyimpan endapan bahan kimia penyebab kanker. Alih-alih bikin tubuh sehat, ikan bisa menyebabkan gangguan kesehatan bila dikonsumsi secara serampangan.

Tapi, tak perlu menghindari konsumsi sumber protein satu ini. Yang perlu dilakukan adalah mencari tahu apakah ikan yang akan dibeli merupakan hasil budidaya atau tangkapan dari laut. Lebih baik memilih hidangan laut atau ikan yang memiliki kontaminan paling rendah.

Saat membeli, pilih ikan dengan ukuran yang lebih kecil, rendah lemak, dan tidak hidup di laut dalam. Beberapa contoh ikan yang cukup aman dikonsumsi antara lain herring, makarel, teri, sarden, kerang-kerangan, salmon liar Alaska, udang, tilapia, dan ikan Bass Laut Hitam.

Jenis ikan yang harus dikurangi atau dihindari, antara lain: ikan tuna besar, ikan pari, ikan pedang, ikan hiu, makarel raja, marlin, dan ikan yang ditangkap di perairan dalam. Bahan kimia berbahaya seperti, Metyl Mercury dan Polychlorinated Biphenyls (PCB), terkonsentrasi di perairan dalam.

Ikan tuna putih, terutama yang kalengan, cenderung memiliki konsentrasi merkuri yang lebih tinggi daripada tuna segar berukuran kecil. Porsi makanan laut yang ideal untuk dewasa sekitar 4-6 ons, dan untuk anak 2-3 ons.
Meskipun tidak dapat mengurangi tingkat merkuri dalam ikan, ada beberapa trik selama mengolah hidangan agar lebih sehat.

- Buang kulit, lemak dan daging warna gelap di sepanjang bagian atas atau tengah fillet.

- Buang mustard dari kepiting dan hati (tomaley) dari lobster.

- Panggang atau steam hidangan laut dengan panci yang memungkinkan lemak menitik jauh dari ikan. Gunakan panci yang sangat panas atau kukusan. Hindari atau kurangi menggoreng ikan.

- Hindari saus ikan yang terbuat dari lemak atau cairan ikan dalam masakan.

- Buang organ dalam ikan sebelum diolah.

Sementara itu, menurut Dr. Budianto Komari, Sp.THT, spesialis onkologi THT di Rumah Sakit Kanker Dharmais, Jakarta, konsumsi ikan asin secara terus-menerus dalam jumlah banyak dan dalam jangka waktu lama, rupanya bisa menjadi salah satu faktor pemicu terjadinya kanker nasofaring.

Peringatan itu mengemuka dalam seminar yang rutin diselenggarakan oleh RS Dharmais. Dalam seminar bertajuk Kanker Nasofaring, Diagnosis dan Pengobatan, Dr. Budianto mengungkapkan bahwa ikan asin merupakan mediator utama yang dapat mengaktifkan virus Epstein-Barr sehingga menimbulkan kanker nasofaring.

Nasofaring adalah daerah tersembunyi yang terletak di belakang hidung berbentuk kubus. Bagian depan nasofaring berbatasan dengan rongga hidung, bagian atas berbatasan dengan dasar tengkorak, serta bagian bawah merupakan langit-langit dan rongga mulut.

Virus Epstein-Barr adalah virus yang berperan penting dalam timbulnya kanker nasofaring. Virus yang hidup bebas di udara ini bisa masuk ke dalam tubuh dan tetap tinggal di nasofaring tanpa menimbulkan gejala. Dikatakan, nitrosamin yang merupakan salah satu metabolisme dalam ikan asin merupakan mediator dari virus Epstein-Barr tersebut.

Sebenarnya bukan hanya ikan asin, makanan yang mengandung protein dan diawetkan juga bisa menjadi mediator. Namun, sejauh ini ikan asin yang lebih banyak diteliti.

"Angka kejadian kanker nasofaring memang cukup tinggi pada golongan nelayan tradisional di Hong Kong yang mengonsumsi ikan asin," kata Dr Budianto.

Selain ikan asin, mediator lain yang juga bisa ikut menimbulkan kanker nasofaring adalah lingkungan dengan ventilasi yang kurang baik, pembakaran dupa, kontak dengan zat karsinogen seperti pada pekerja pabrik bahan kimia, ras, dan keturunan, serta radang kronis nasofaring. Ras mongoloid, disebut Dr. Budianto, merupakan faktor dominan untuk timbulnya kanker tersebut.

Kanker nasofaring, yang lebih banyak ditemui pada laki-laki, merupakan tumor ganas. Kanker nasofaring merupakan tumor ganas pada daerah kepala dan leher yang terbanyak ditemukan di Indonesia.

Sekitar 70 persen dari benjolan di leher bagian atas adalah kanker nasofaring. Berdasarkan data laboratorium patologi anatomi, tumor ganas nasofaring menduduki peringkat keempat dari seluruh keganasan setelah kanker rahim, payudara dan kulit.

Sayangnya, sekitar 60-95 persen penderita kanker nasofaring datang pada stadium III-IV. Bila hal ini terjadi, terapi radiasi sebagai treatment of choice akan lebih baik jika dikombinasi dengan kemoterapi.

Gejala kanker nasofaring biasanya tergantung pada derajat penyebaran dan lokasi tumbuhnya tumor. Gejala yang sering ditemukan adalah pembesaran kelenjar di bagian leher. Gejala tidak khas seperti hidung tersumbat, ingus, gangguan pendengaran, gangguan penglihatan, kelumpuhan pada otot mata, penglihatan ganda, kelumpuhan otot lidah juga merupakan gejala yang ditemui pada penderita kanker nasofaring.

Bila hasil uji klinis dan biopsi menunjukkan hasil positif, pasien harus diterapi. Sebenarnya penanda tumor sudah bisa dilakukan. Caranya, dengan melakukan pemeriksaan imunoglobulin A (IgA), anti-Early Antigen (anti-EA) dan anti- Viral Caption Antigen (anti-VGA). Meski sudah ada penanda tumor, uji klinis dan biopsi tetap harus dilakukan untuk memastikan hasilnya.
Banyak orang yang suka makan ikan salmon, terutama kaum wanita. Selain rasa dagingnya yang lezat, hasil penelitian menunjukkan daging ikan salmon banyak mengandung asam lemak Omega 3 yang dapat membantu menghalangi pengaruh tumor yang menyebabkan kanker, khususnya kanker payudara.

Karena kandungan yang terdapat pada ikan salmon begitu luar biasa menjadikan ikan salmon banyak diburu orang. Sehingga tak mengherankan bilamana harga ikan salmon sangat tinggi. Di beberapa negara di Eropa dan Amerika Utara, ikan salmon dibudidayakan. Namun baru-baru ini sebuah laporan cukup mencengangkan. Ikan salmon yang berasal dari hasil budidaya justru disinyalir dapat menyebabkan kanker bagi manusia yang mengkonsumsinya! Loh kok bisa?

Menurut penelitian yang diteritkan dalam jurnal Science disebutkan ikan salmon yang bisa menyebabkan kanker bukan ikan salmon yang berasal dari perairan lepas melainkan ikan salmon hasil dari budidaya. Masih dari laporan tersebut, ikan salmon hasil budidaya mengandung diozin. Diozin yang terdapat pada daging ikan bersifat carsinogenic, bahan yang dapat memicu terjadinya kanker pada manusia.

Dalam penelitiannya terhadap daging ikan salmon penjuru dunia, ternyata tidak hanya terdapat di negara Eropa Utara saja, beberapa negara di AMerikan Utara dan Chile, juga ditemukan kasus serupa. Rata-rata dioxin yang terdapat pada ikan salmon mengandung diozin 11 persen lebih tinggi dari batas normal yang ditetapkan oleh Badan Administrasi Makanan dan Obat.

Tercemar Karena Makanannya Sudah Tercemar
Seperti diketahui, ikan salmon hasil budidaya, setiap harinya selalu diberi makan berupa campuran minyak ikan dan daging yang dibuat dari beberapa spesies ikan laut. Ironisnya, ikan-ikan tersebut hidup di lingkungannya yang sudah tercemar polusi ataupun limbah. Karena itu beberapa peternak ikan di Amerika Serikat, Kanada dan Chile secara perlahan sudah mulai mengganti minyak ikan salmon untuk campuran makanan dengan kacang kedelai dan canola oil.

Bagi Peneliti Senior pada Puslitbang Ekologi Kesehatan, Badan Penelitian dan Pengembangan Departemen Kesehatan, Dr Gindo Simanjuntak, MPH, ikan salmon terkontaminasi diozin bukan hal yang aneh. Sebab, katanya, tidak hanya ikan salmon saja, hampir semua makanan kaleng sangat potensial mengandung diozin.

Dr. Gindo menjelaskan bahwa hampir setiap proses pembakaran, apakah saat ketika membakar kayu, plastik atau bensin, akan selalu mengeluarkan diozin. Diozin memang sangat berbahaya bagi tubuh manusia, makanya seringkali jika bahan-bahan itu dibakar, mata terasa pedih. Itu karena diozin-nya keluar. "Hampir semua yang dibakar maupun terbakar mengeluarkan diozin.

Berkaitan ikan salmon yang mengandung diozin, kata Dr Gindo, ada banyak kemungkinan yang bisa terjadi. Kemungkinan pertama, kata Dr. Gindo, bisa terjadi pada saat proses pembuatan makanan kaleng dari bahan ikan salmon. Saat pemrosesan dilakukan, terjadi panas yang menyebabkan timbulnya diozin. "Sepertinya yang saya jelaskan, setiap pemanasan atau proses pembakaran akan selalu keluar diozin. Kemungkinan diozin dari kaleng yang dipanaskan. Karena terlalu lama dipanaskan mengakibatkan keluar diozin," ucap Dr Gindo. "Dari bumbu-bumbu yang digunakan ataupun daging ikan apalagi lemaknya yang dipanaskan, akan terjadi penguraian zat organiknya dan mengeluarkan diozin" imbuhnya.

Kemungkinan lain, kata Gindo ikan salmon tersebut memang sudah tercemar dioxin sejak ikan-ikan salmon tersebut masih berada dalam masa pembibitan seperti yang dikemukakan dalam penelitian tersebut di atas. "Sebelum ikan salmon dilepas ke laut, ikan-ikan tersebut baisanya ditangkarkan dahulu di suatu tempat. Pada saat pembibitan tersebut, ikan-ikan salmon yang dibudidayakan tersebut kemungkinan diberi pakan makanan yang sudah tercemar diozin. Umpannya pakan yang diberi campuran ikan yang bila dipanaskan akan lebih mudah mengeluarkan diozin daripada daging ikan," jelas Dr. Gindo. "Diozin akhirnya akan menumpuk dalam daging ikan-ikan salmon," lanjut Dr. Gindo lagi.

Kasusnya serupa dengan di Jepang dan Eropa
Kasus ikan salmon dapat menyebakan kanker, mengingatkan Dr. Gindo akan kejadian yang terjadi di Eropa dan Jepang beberapa waktu lalu. Di Eropa, kata Dr Gindo, pernah ditarik dari peredaran produk-produk makanan ternak untuk sapi, ayam dan babi akibat tercemar dengan bahan bakar solar, zat yang sangat tinggi kadar diozinnya. Perusahaan tersebut kemudian ditutup. Penarikan produk tsb, menurut Dr. Gindo, merupakan langkah yang tepat. "Kita takutkan, hal ini akan meracuni ke manusia yang mengkonsumsi hasil ternak yang sudah terkontaminasi. Sebab diozin akan menumpuk di daging ternak tsb, jika termakan manusia akan bersifat carsinogenic dan menimbulkan kanker atau tumor jahat," jelas Dr Gindo.

Keracunan kimiawi karena makan ikan yang paling popular terjadi di Jepang. Musibah terjadi tahun 60-an dan terjadi di sekitar Teluk Minamata. Waktu itu, kata Dr Gindo, ada sebuah pabrik pengolahan minyak yang diproses untuk produksi bahan bakarnya menggunakan merkuri. Merkurinya kemudian dibuang ke sungai hingga ke Teluk Minamata. Tragisnya, kebiaaan orang Jepang yang selalu makan ikan tidak dimatangkan seperti dalam membuat sashimi. Akhirnya masyarakat yang tinggal di sekitar teluk Minamata dan terlanjur mengkonsumsi daging ikan dari perairan tersebut menjadi keracunan. "Akibat mengkonsumsi ikan yang sudah tercemar merkuri, terjadi kerusakan pada sel-sel otak seperti gerakan-gerakannya tidak terkoordinasi, mata juling dan sulit makan," ucap Dr. Gindo.

Kejadian di Jepang sempat menimbulkan heboh yang sangat luar biasa. Mengingat, pabrik tersebut beberapa sahamnya dimiliki oleh seorang pejabat pemerintah Jepang. Perusahaan tersebut lalu dipaksa harus membayar kompensasi ganti rugi kepada seluruh penduduk Minamata yang menderita sampai orang tersebut meninggal dunia. "Pabrik tersebut akhirnya pailit akibat uangnya habis digunakan untuk membayar uang kompensasi," jelas Dr. Gindo.

Karena dioxin sangat berbahaya, Badan Kesehatan Dunia (WHO) pernah menganjurkan untuk melarang penggunaan plastik untuk membungkus makanan. sebab dikuatirkan, masih ada sisa-sisa dioxin yang ada dalam kantong plastik tersebut yang bisa menyebabkan kanker. "Orang maunya serba simple. Daun pisang diganti dengan kertas yang dilapisi oleh lilin atau parafin supaya kelihatan bagus. Sekarang ini banyak juga plastik atau styrofoam untuk membungkus. Mustinya, barang-barang tersebut tidak boleh keluar dari pabrik langsung digunakan. Karena masih ada dioxin di sana," ujar Dr. Gindo.

Seharusnya, ujar Gindo, sebelum keluar dari pabrik, bahan-bahan tersebut tidak ada dioxin. Caranya, setelah dicuci kemudian dikeringkan lalu dipasarkan. "Di Luar negeri, styrofoam atau kantong plastik yang biasa untuk menkaver makanan (wrapping) selalu dicuci dahulu sebelum dipasarkan," ungkap Dr. Gindo.

Sulit mendeteksi dioxin
Sampai saat ini, untuk mendeteksi apakah suatu makanan sudah mengandung dioxin atau tidak sangat sulit. Indonesia, katanya belum mampu untuk menganalisa. Sebab dulu pernah ada makanan yang masuk ke Indonesia apalah mengandung dioxin atau tidak, kita mengalami kesulitan untuk mendeteksinya. Hal ini disebabkan karena kemampuan laboratorium yang kurang mendukung.

Saat ditanya saat kapan orang pertama kali mengkonsumsi makanan yang sudah tercemar dioxin hingga ia terjangkit kanker, Dr Gindo tidak bisa memastikan. Sebab kata Dr. Gindo, semuanya tergantung dari jumlah yang telah ia konsumsi. Semakin sering ia mengkonsumsi makanan yang dicurigai terkontaminasi dioxin, sangat mudah ia terjangkit kanker. "Akibat mengkonsumsi makanan yang sudah tercemar dioxin, kemungkinan penyakit kanker yang diderita bisa bermacam-macam bentuk seperti kanker payudara, peranakan, paru-paru, lever, pankreas, otak atau tulang. Dioxin tidak bisa dinetralisir baik oleh tubuh, obat atau pemanasan. Banyak negara di dunia tidak mampu menganalisa, baik jumlahnya maupun kerentanan ternak atau manusia yang memakan bahan makanan yang sudah tertular dioxin. Cara yang terbaik terhindar dari kanker, pesan Dr Gindo, hindari makanan yang sudah dicurigai terkontaminasi dioxin. hal yang juga dikemukakan oleh David Carpenter dari Universitas Alabama, AS, saat mengomentari hasil penelitian tersebut. "Kami tidak meminta orang untuk jangan memakan ikan. Yang kami minta, hindari mengkonsumsi ikan yang sudah tercemar

Terapi Penyembuhan Leukimia


Leukemia atau yang biasa dikenal dengan kanker darah merupakan sekelompok penyakit neoplastik yang beragam, ditandai oleh perbanyakan secara tak normal atau transformasi maligna dari sel-sel pembentuk darah di sumsum tulang dan jaringan limfoid. Sel-sel normal di dalam sumsum tulang digantikan oleh sel tak normal atau abnormal. Sel abnormal ini keluar dari sumsum dan dapat ditemukan di dalam darah perifer atau darah tepi. Sel leukemia mempengaruhi hematopoiesis atau proses pembentukan sel darah normal dan imunitas tubuh penderita.
Kata leukemia berarti darah putih, karena pada penderita ditemukan banyak sel darah putih sebelum diberi terapi. Sel darah putih yang tampak banyak merupakan sel yang muda, misalnya promielosit. Jumlah yang semakin meninggi ini dapat mengganggu fungsi normal dari sel lainnya.
Leukemia adalah jenis kanker yang mempengaruhi sumsum tulang dan jaringan getah bening. Sebagian besar pasien leukemia menjalani kemoterapi yaitu jenis pengobatan dengan menggunakan obat-obatan untuk membunuh sel-sel leukemia. Tergantung pada jenis leukemia, pasien bisa mendapatkan satu atau kombinasi dari dua obat atau lebih. Pada jenis penyakit leukemia tertentu dilakukan terapi biologi untuk meningkatkan daya tahan alami tubuh terhadap kanker. Terapi ini diberikan melalui suntikan di dalam pembuluh darah balik. Bagi pasien dengan leukemia limfositik kronis, menggunakan terapi biologi jenis antibodi monoklonal yang akan mengikatkan diri pada sel-sel leukemia. Terapi ini memungkinkan sistem kekebalan untuk membunuh sel-sel leukemia di dalam darah dan sumsum tulang. Bagi penderita dengan leukemia myeloid kronis, terapi biologi yang digunakan adalah bahan alami bernama interferon untuk memperlambat pertumbuhan sel-sel leukemia. Jalan terapi selanjutnya dapat dilakukan melalui radioterapi dengan sinar berenergi tinggi untuk membunuh sel-sel leukemia. Sebuah mesin besar mengarahkan radiasi pada limpa, otak, atau bagian lain dalam tubuh tempat menumpuknya sel-sel leukemia ini. Beberapa pasien mendapatkan radiasi yang diarahkan ke seluruh tubuh. Iradiasi seluruh tubuh biasanya diberikan sebelum transplantasi sumsum tulang.
Terobosan terbaru adalah transplantasi sel induk / sel tunas (stem cell). Contoh penggunaan terapi stem cell yang sudah sering didengar adalah tranplantasi sumsum tulang untuk penderita keganasan hematologis seperti leukemia maupun kelainan genetik seperti thalassemia. Kesulitan cara ini adalah pemenuhan syarat mutlak kecocokan HLA (Human Leucocyte Antigent) 100% antara donor dan resipien (penerima). Di samping stem cell dari sumsum tulang, diusahakan pula stem cell dari darah tepi dengan teknik penyaringan tertentu.
Sumber utama stem cell dalam tubuh tampaknya bukan sumsum tulang, melainkan cairan ari-ari (umbilical cord blood). Perkembangan sumber stem cell mencapai ke arah yang lebih baik yaitu dari darah tali pusat. Stem cell dari darah tali pusat cenderung lebih baik, karena lebih “murni” dari perubahan ciri genetik daripada setelah tumbuh dewasa. Perubahan genetik tersebut bisa terjadi oleh pengaruh infeksi ataupun faktor lingkungan (misalnya radiasi). Sel tunas pada ari-ari lebih segar, lebih plastis, dan lebih aktif ketimbang sel tunas dari sumber lain. Meskipun demikian, sel terbaik untuk dijadikan sumber stem cell adalah sel embrionik manusia, yang muncul pada embrio bayi yang berumur sekitar 7 hari. Sel ini merupakan sel-sel blastosit yang paling gesit. Namun, sampai saat ini, pengambilan sel tunas dari sumber ini masih menjadi kontroversi karena hal tersebut sama dengan membunuh sang janin.
Pada umumnya, Stem cell terletak di area tersembunyi yang kurang oksigen pada sumsum tulang. Sel-sel ini muncul ketika tubuh mengalami luka, menuju ke dalam sel otak ketika terjadi stroke, menyelinap ke sel darah merah ketika nyeri akibat leukemia muncul, dan seterusnya. Salah satu kelebihan sel tunas ini yaitu meski disuntik ke berbagai pembuluh darah, ia tak pernah lupa jalan pulang ke sel awalnya (sel yang mengalami cedera). Darah tali pusat juga belum mengandung sel-sel imun yang relatif matur, sehingga reaksi penolakan imunologis lebih rendah. Dengan demikian, darah tali pusat bisa ditransplantasikan ke pasien lain tanpa harus mendapatkan kecocokan HLA 100%. Kecocokan sekitar 60% sudah mampu mencegah reaksi penolakan. Dalam perkembangannya, tentu bukan hanya penyakit darah yang diharapkan bisa diatasi dengan terapi stem cell.
Pengobatan stem cell dilakukan dengan menyuntikkan sel tunas ke dalam sel yang rusak di organ tubuh. Pasien akan mendapatkan stem cell yang sehat melalui tabung fleksibel yang dipasang di pembuluh darah balik besar di daerah dada atau leher. Sel-sel darah yang baru akan tumbuh dari stem cell hasil transplantasi ini. Setelah transplantasi sel induk, pasien biasanya harus menginap di rumah sakit selama beberapa minggu. Tim kesehatan akan melindungi pasien dari infeksi sampai sel-sel induk (stem cell) hasil transplantasi mulai menghasilkan sel-sel darah putih dalam jumlah yang memadai.

Pilek dan Telinga


Pilek merupakan salah satu penyaki yang sering kita jumpai. Penyebabnya kebanyakan karena faktor kelelahan. Penyakit pilek pun ada kalanya mengganggu telinga karena lubang yang menghubungkan telinga tengah dengan hidung (tuba eustachius) mengalami peradangan atau bahkan mampet. Bila kita merencanakan naik pesawat udara atau berenang pada saat menderita pilek berat, sebaiknya terlebih dulu ke dokter untuk mendapatkan obat tetes atau yang dapat menanggulangi peradangan tersebut. Para penyelam dianjurkan tidak menyelam saat menderita pilek, sebab tekanan air yang besar sangat membutuhkan kelonggaran masuk-keluarnya udara
telinga

melalui tuba. Kalau tuba eustachius-nya sedang mengalami peradangan tentu udara akan terhalang dan bisa mengakibatkan pecahnya gendang telinga. Atau paling tidak, kita mendapat serangan sakit telinga atau vertigo karena udara terkurung di dalam. Di lain pihak, penyakit pilek yang tak kunjung sembuh pada anak bisa menyebabkan infeksi telinga tengah apalagi kalau bagian tersebut penuh dengan tumpukan kotoran atau cairan.



Gangguan lain pada telinga bisa juga diakibatkan masuknya benda asing ke dalam saluran pendengaran. Anak kecil banyak yang suka memasukkan biji-bijian ke dalam telinga. Benda keras yang masuk ini berbahaya kalau tidak segera diambil sebab dapat mendesak gendang telinga atau bergesernya kedudukan tulang pendengaran.



Ada lagi sejenis virus yang dapat menyerang saraf pendengaran. Serangan penyakit virus ini bisa menyebabkan kesakitan pada telinga akibat berkurangnya darah yang mengalir pada alat pendengaran. Penyakit sejenis ini disebut tuli mendadak.

Selasa, 29 Juni 2010

Styrofoam, multiguna tapi multibahaya


Tahukah anda tentang bahan polimer plastik yang sering kita gunakan sehari-hari? Penggunaan polystyrene atau lebih dikenal dengan Styrofoam, saat ini begitu begitu marak dalam perkembangan industri makanan di Indonesia. Tidak saja karena penggunaannya yang relatif praktis, ringan, dan tahan bocor, melainkan juga karena kemampuannya dalam menjaga suhu makanan dengan baik. Namun dibalik semua itu, tahukah anda bahaya apa yang akan mengintai kita selaku pengguna styrofoam ?
Selain berbahaya bagi kesehatan tubuh, styrofoam merupakan salah satu bahan yang dikenal “tidak ramah lingkungan”. Bagi kesehatan manusia, penggunaan styrofoam, sebagai pengemas bahan makanan dan minuman, mengandung bahan carsinogen yang memicu penyakit kanker. Hal ini disebabkan adanya kandungan benzen dalam styrofoam. Ketika kita memakan makanan atau minuman yang dikemas dalam styrofoam, maka zat benzen yang terdapat dalam styrofoam akan bereaksi, masuk ke dalam sel-sel darah dan dalam jangka waktu tertentu akan mengakibatkan rusaknya sum-sum tulang belakang, menimbulkan penyakit anemia, bahkan mengurangi produksi sel darah merah. Tentunya, beberapa hal tersebut tidak begitu saja terjadi, melainkan akan terakumulasi, menunggu dalam jangka waktu tertentu, dan kemudian “naik ke permukaan”.
Tidak jauh berbeda dengan bahaya yang berdampak pada tubuh manusia, penggunaan syrofoam pun memiliki dampak berarti bagi pelestarian lingkungan hidup. Penumpukan yang terjadi akibat pengunaan styrofoam yang berlebih, tidak hanya dapat mencemari lingkungan, bila terbawa ke laut, styrofoam pun dapat merusak ekosistem dan biota laut. Selain itu, styrofoam sangat sulit terurai secara alamiah karena perlu waktu yang sangat lama, hampir seribu tahun lamanya. Karena dampaknya yang membahayakan kesehatan dan lingkungan itulah, maka di beberapa kota di dunia telah mengeluarkan aturan yang melarang penggunaan Styrofoam sebagai kemasan makanan.
Berdasarkan hal tersebut, maka sangat penting bagi kita selaku umat manusia, untuk turut menjaga kelestarian lingkungan, selain tentunya menjaga kesehatan tubuh. Untuk itu “mari kita stop penggunaan styrofoam saat ini juga dan dengan menggunakan bahan-bahan pengemas makanan yang lebih ramah lingkungan (menggunakan kertas, dll) !”
Bahaya Styrofoam Untuk wadah makanan
Styrofoam ( wadah makanan bahannya seperti gabus ) memang dikenal praktis, ringan, relatif tahan bocor dan bisa menjaga suhu makanan dengan baik. Inilah yang membuat bahan ini amat disukai dan banyak dipakai, termasuk dalam industri makanan ringan.
Namun bahaya yang tidak disadari dari penggunaan stryofoam ini adalah ketika digunakan sebagai wadah makanan panas atau makanan yang banyak mengandung asam, hal ini disebabkan karena benzen yang menjadi salah satu bahan pembuat stryofoam akan meleleh dan bereaksi secara kimia bila terkena panas atau asam. Selanjutnya lelehan tersebut akan berpindah ke makanan yang diletakkan didalamnya, dan meracuninya.
Mungkin banyak orang yang belum mengetahui bahwa benzen adalah salah satu bahan karsinogenik ( bahan yang dapat memicu terbentuknya sel kanker ). Bahan ini juga dapat menganggu sistem kerja hormon tubuh karena zat tersebut tidak bias didaur ulang dan akan meleleh dalam suhu panas.
Bila makanan yang sudah terkontaminasi benzen dikonsumsi, maka gejala keracunan tidak akan langsung terlihat. Tapi jika diakumulasi, faktor beracun tersebut akan terkumpul dan menjadi karsinogenik yang membahayakan tubuh. Dan kemungkinan paling parah adaah kita dapat terkena kanker.
Bahaya STYROFOAM
STOP PEMAKAIAN STYROFOAM
Beberapa tahun lalu, Mc Donalds mengumumkan akan mengganti wadah styrofoam dengan kertas. Para ahli lingkungan menyebutkan keputusan itu sebagai ''kemenangan lingkungan'' karena styrofoam sangat berbahaya bagi kesehatan dan lingkungan.
Namun bukan berati styrofoam (polystyrene) jadi berkurang dan hilang. Malahan di Indonesia, penggunaan styrofoam sebagai wadah makanan makin menjamur. Sangat mudah menemukannya dimana-mana. Mulai dari restoran cepat sampai ketukang-tukang makanan di pinggir jalan, menggunakan bahan ini untuk membungkus makanan mereka.
Alasannya, ingin praktis dan tampil lebih baik. Padahal di balik kemasan yang terlihat bersih itu ada bahaya besar yang mengancam.
Dalam industri, styrofoam sering digunakan sebagai bahan insulasi. Bahan ini memang bisa menahan suhu, sehingga benda didalamnya tetap dingin atau hangat. Karena bisa menahan suhu itulah, akhirnya banyak yang menggunakannya sebagai gelas minuman dan wadah makanan.

Berbahaya Bagi Kesehatan
Mengapa styrofoam berbahaya? Styrofoam jadi berbahaya karena terbuat dari butiran-butiran styrene, yang diprosese dengan menggunakan benzana. Padahal benzana termasuk zat yang bisa menimbulkan banyak penyakit.
Benzana bisa menimbulkan masalah pada kelenjar tyroid, mengganggu sistem syaraf sehingga menyebabkan kelelahan, mempercepat detak jantung, sulit tidur, badan menjadi gemetaran, dan menjadi mudah gelisah. Dibeberapa kasus, benzana bahkan bisa mengakibatkan hilang kesadaran dan kematian. Saat benzana termakan, dia akan masuk ke sel-sel darah dan lama-kelamaan akan merusak sumsum tulang belakang.
Akibatnya produksi sel darah merah berkurang dan timbullah penyakit anemia.
Efek lainnya, sistem imun akan berkurang sehingga kita mudah terinfeksi. Pada wanita, zat ini berakibat buruk terhadap siklus menstruasi dan mengancam kehamilan. Dan yang paling berbahaya, zat ini bisa menyebabkan kanker payudara dan kanker prostat.
Beberapa lembaga dunia seperti World Health Organization' s International Agency for Research on Cancer dan EPA (Enviromental Protection Agency) styrofoam telah dikategorikan sebagai bahan carsinogen(bahan penyebab kanker)
Makin Berlemak Makin Cepat
Saat makanan atau minuman ada dalam wadah styrofoam, bahan kimia yang terkandung dalam styrofoam akan berpindah ke makanan. Perpindahannya akan semakin cepat jika kadar lemak (fat) dalam suatu makanan atau minuman makin tinggi.
Selain itu, makanan yang mengandung alkohol atau asam (seperti lemon tea) juga dapat mempercepat laju perpindahan.
Penelitian juga membuktikan, bahwa semakin panas suatu makanan, semakin cepat pula migrasi bahan kimia styrofoam ke dalam makanan.
Padahal di restoran-restoran siap saji dan di tukang-tukang makanan di pinggir jalan, styrofoam digunakan untuk membungkus makanan yang baru masak. Malahan ada gerai makanan cepat saji yang memanaskan lagi makanan yang telah terbungkus styrofoam di dalam microwave.
Terbayang, kan, betapa banyaknya zat kimia yang pindah ke makanan kita dan akhirnya masuk ke dalam tubuh kita.
Buruk Bagi Lingkungan
Selain berefek negatif bagi kesehatan, styrofoam juga tak ramah lingkungan. Karena tidak bisa diuraikan oleh alam, styrofoam akan menumpuk begitu saja dan mencemari lingkungan. Styrofoam yang terbawa ke laut, akan dapat merusak ekosistem dan biota laut.
Beberapa perusahaan memang mendaur ulang styrofoam. Namun sebenarnya, yang dilakukan hanya menghancurkan styrofoam lama, membentuknya menjadi styrofoam baru dan menggunakannya kembali menjadi wadah makanan dan minuman.
Proses pembuatan styrofoam juga bisa mencemari lingkungan. Data EPA (Enviromental Protection Agency) di tahun 1986 menyebutkan, limbah berbahaya yang dihasilkan dari proses pembuatan styrofoam sangat banyak. Hal itu menyebabkan EPA mengategorikan proses pembuatan styrofoam sebagai penghasil limbah berbahaya ke-5 terbesar di dunia.
Selain itu, proses pembuatan styrofoam menimbulkan bau yang tak sedap-yang mengganggu pernapasan-dan melepaskan 57 zat berbahaya ke udara.
Melihat sedemikian besar dampak negatif bagi kesehatan dan lingkungan, beberapa kota di Amerika seperti Berkeley dan Ohio telah melarang penggunaan styrofoam sebagai kemasan makanan.
Bagaimana dengan kita di Indonesia, masih tetap mau memakai styrofoam?? Bagaimana dengan anda dan Keluarga anda? akankah berlaku bijak dengan tidak menggunakan styrofoam.

Bahaya Stroke


Stroke perdarahan otak lebih fatal akibatnya dibanding stroke bukan perdarahan otak. Lebih sering menyerang pria daripada wanita. Mungkin langsung sudah tidak dapat tertolong kendati tindakan medis segera dikerjakan. Adakah penduga kuat, siapa dan kapan stroke perdarahan menimpa seseorang? Kita bicarakan di sini.

Kita mengenal ada dua jenis stroke. Stroke sebab sumbatan pembuluh darah otak atau stroke iskemik, dan stroke yang terjadi sebab pecahnya pembuluh darah di dalam otak. Dua-duanya merusak sel dan bangunan di dalam otak.

Tergantung pada cabang pembuluh darah otak pemasok makanan ke bagian otak mana yang mengalami penyumbatan, kita mengenal gejala dan tanda stroke lebih sepuluh ragamnya. Stroke bukan hanya tampil dengan gejala kelumpuhan belaka seperti dikira banyak orang.

Analog dengan peta bumi demikian kondisi pemetaan fungsi otak kita. Wilayah otak provinsi tentu lebih vital dibanding wilayah otak yang setingkat kabupaten atua kecamatan. Tak lebih vital tentu wilayah desa.

Penyumbatan pembuluh darah otak yang terjadi di wilayah provinsi akan lebih nyata dan berat gejala, serta kecacatan yang disisakannya. Gangguan aliran darah yang terjadi di wilayah kecamatan atau desa, mungkin belum memperlihatkan gejala stroke apa pun (silent stroke). Stroke begini baru ketahuan kalau dilakukan CT-Scan.

Ada kelemahan dan kerentanan tersendiri untuk pembuluh-pembuluh darah otak tertentu dan percabangannya untuk beresiko tersumbat, atau disumbat baik oleh bekuan darah kiriman (dari jantung atau pembuluh darah besar di batang leher), maupun oleh penyempitan pipa pembuluh darah otak sendiri akibat menebalnya "karat" lemak (ateroklerosis). Di wilayah pembuluh darah yang seperti itu sumbatan pembuluh sering terjadi. Gejala stroke iskemik yang muncul ditentukan oleh bagian mana fungsi otak yang terganggu sesuai dengan wilayah kerusakannya.

Begitu juga kerentanan pembuluh-pembuluh darah otak bagian tertentu di dalam otak yang mudah menjadi rapuh, dan kemudian rentan pecah. Pada bagian otak yang dipasok pembuluh darah itulah yang sering mengalami perdarahan.

Kita mengenal ada empat wilayah otak yang pembuluh darahnya sering pecah, sehingga menimbulkan stroke perdarahan. Keempat wilayah itu adalah pembuluh darah di bagian otak putamen, thalamik, pontin dan otak kecil.

Karakteristik pembuluh darah yang rentan pecah itu khas. Biasanya pada bagian pembuluh darah yang menyabang (bifurcatio) yang kerap terjadi perdarahan. Mungkin karena di situ arus darah itu yang berpotensi merusak dinding bagian dalam pembuluh darahnya. Keadaan demikian lazim terjadi pada orang yang pembuluh darahnya sudah dibombardir oleh tekanan darah yang meninggi untuk waktu yang lama.

Pada pengidap darah tinggi yang menahun, pipa pembuluh darah seluruh tubuhnya sudah menjadi abnormal. Termasuk pembuluh darah di otaknya. Lapisan yang membentuk pipa pembuluh darahnya sudah berubah akibat memikul beban tekanan darah yang terus tinggi selama bertahun-tahun. Selain lapisannya rapuh, otot dinding pembuluhnya kaku, mungkin terbentuk pula lapisan abnormal "karat" lemak bila kadar lemak dalam darah juga dibiarkan tinggi (hiperlipidemia).

Tekanan darah yang terus meninggi, merapuhnya dinding pipa pembuluh darah otak, awal dari bencana pecahnya pembuluh darah otak. Kondisi ini diperburuk oleh hadirnya penyakit kencing manis, yang selain memperburuk kadar lemak darah, diabetes ikut menambah rapuh dinding pembuluh darah juga.

Stroke perdarahan otak bisa terjadi sewaktu-waktu, dan kapan saja. Paling sering bila dalam kondisi tegang, stres, atau emosi meluap-luap. Kita sering menyaksikan serangan stroke jenis yang ini terjadi saat orang berada di mimbar, selagi rapat, dan okasi-okasi yang menegangkan lainnya. Pada kondisi tersebut, tekanan darah umumnya melonjak secara mendadak.

Tekanan darah yang melonjak dadakan akan menimbulkan beban tambahan pada dinding pembuluh darah otak. Memikul bebas deras dan kerasnya aliran darah di dalam pembuluh darah otak, tidak selalu dapat ditahan oleh pembuluh darah yang sejak awal sudah rentan dan rapuh. Ibarat ban dalam mobil yang sudah aus dan tipis, sekadar sontekan terinjak batu saja pun ban akan pecah juga.

Seperti itu yang terjadi pada stroke perdarahan otak. Dinding pembuluh darah otak, biasanya pada bagian otak tertentu, mendadak retak, koyak, dan akhirnya pecah. Darah merembas memasuki jaringan otak di sekitarnya, lalu membeku membentuk bekuan yang membola.

Semakin besar pipa pembuluh darah otak yang pecah, dan semakin besar koyakan dinding pembuluh darahnya, semakin besar ukuran bekuan darah yang terbentuk. Bekuan di bawah volume 30 cc tergolong kecil, dan lebih besar dari 60 cc tergolong besar.

Selain dari besarnya ukuran bekuan darah yang terbentuk. pragnosis pasien stroke perdarahan juga ditentukan oleh lokasi pecahnya pembuluh darah. Bila terjadi di wilayah otak yang lebih vital, tentu lebih buruk pragnosisnya. Namun, perdarahan otak yang cenderung terjadi ada empat wilayah seperti sudah disebut di atas, semuanya bersifat fatal.

Itu maka, hampir sebagian besar kasus perdarahan otak, dalam hitungan waktu paling lama dua kali 24 jam, biasanya sudah tak mungkin bisa tertolong. Hanya perdarahan di wilayah otak kecil (cerebellum) yang masih ada kemungkinan untuk tertolong, sekalipun dengan menyisakan sejumlah kecacatan.

Besar kecilnya bekuan darah yang terbentuk, ditentukan pula oleh lekas tidaknya upaya menurunkan tekanan darah dilakukan. Selama tekanan darah terus tinggi, darah yang semburat memasuki jaringan otak semakin banyak. Pertolongan pertama harus mengendurkan tekanan darah, selain memberi obat penghenti perdarahan.

Pilihan membedah kepala harus diputuskan bila bekukan darah tergolong besar dan kondisi pasien masih ada harapan untuk hidup. Untuk itu perlu dinilai status kesadarannya. Bila kesadaran pasien secara progresif terus memburuk menuju koma, keputusan pembedahan untuk mengangkat bekuan darah perlu dipertimbangkan ulang karena mungkin akan sia-sia saja.

Perdarahan otak mungkin berlangsung terus, dari menit ke jam. Ini ditunjukkan oleh kesaran pasien yang terus memburuk, dan rentetan hasil pemeriksaan CT-Scan yang dilakukan berulang akan memperlihatkan rangkaian bekuan darah semakin jam terus bertambah besar seperti bola salju.

Perdarahan otak baru terhenti dengan sendirinya bila sudah terbentuk keseimbangan antara tekanan dalam bekuan darah dan tekanan jaringan otak di sekitarnya.

Gejala utamanya lumpuh dan koma
Gejala stroke perdarahan otak dapat dikenali dengan melihat dua gejala utamanya, yakni kelumpuhan yang disertai dengan gejala penurunan kesadaran. Penurunan kesadaran yang paling dalam muncul sebagai bentuk koma. Pada status ini pasien tidak memberikan respon untuk stimulasi apa pun pada tubuhnya.

Stroke bukan perdarahan atau stroke iskemik umumnya tidak disertai dengan gangguan penurunan kesadaran. Apa pun gejala strokenya, pasien umumnya tetap sadar. Serangan stroke bisa terhadi selagi bergiat, bisa juga sewaktu tidur atau beristirahat.

Sumbatan pada stroke iskemik bisa pada pembuluh darahnya sendiri, bisa juga berasal darai kiriman. Sumbatan kiriman atau emboli terjadi pada saat sedang tidak melakukan aktivitas fisik.

Sumbatan kiriman biasanya berasal dari jantung. Mereka yang mengidap gangguan jantung perlu waspada karena sama beresiko terserang stroke iskemik juga jika ada bekuan darah atau lemak yang terlepas dari jantung atau pembuluh darahnya.

Gejala kelumpuhan tidak harus selalu terjadi. Tergantung di daerah otak bagian mana kerusakan jaringan otak terjadi, gejala stroke mungkin tidak selalu kelumpuhan motorik. Bila perdarahan menimpa otak kecil, gejalanya mungkin lebih pada gangguan berbicara, gerakan bolamata, vertigo tujuh keliling, nyeri kepala hebat, dan muntah-muntah. Mungkin juga tidak sampai pingsan, dan sebagian besar umumnya masih bisa diselamatkan.